Yesus sangat mengharapkan iman kita
bertumbuh bagai biji sesawi, dan efektif memengaruhi seluruh hidup kita
bagai ragi, sehingga menjadi semakin berkualitas dan bermanfaat. Maka,
mari kita merawat iman kita dan mengolah kehidupan rohani kita agar
senantiasa menghasilkan buah yang baik dan berlimpah.
Yer 13:1-11,
MT Ul 32:18-19,20,21,
Mat 13:31-35Bacaan Injil : Mat. 13:31–35
Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka,
kata-Nya: ”Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil
dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil
dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih
besar daripada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga
burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.”
Dan Ia menceritakan perumpamaan ini juga kepada mereka: ”Hal Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.” Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatu pun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: ”Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.”
Dan Ia menceritakan perumpamaan ini juga kepada mereka: ”Hal Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.” Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatu pun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: ”Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.”
Renungan
Pertumbuhan pohon sesawi dipakai Yesus untuk menggambarkan pertumbuhan iman kita. Iman yang semakin bertumbuh dan berkembang, suatu saat akan menghasilkan buah yang melimpah. Jika buah melimpah panenan pasti banyak; jika panenan banyak, pasti banyak para pendatang. Bagaikan pohon sesawi yang didatangi banyak burung, untuk berteduh, sekadar singgah, membuat rumah bahkan mencari makan pada pohon itu juga.
Pertumbuhan pohon sesawi dipakai Yesus untuk menggambarkan pertumbuhan iman kita. Iman yang semakin bertumbuh dan berkembang, suatu saat akan menghasilkan buah yang melimpah. Jika buah melimpah panenan pasti banyak; jika panenan banyak, pasti banyak para pendatang. Bagaikan pohon sesawi yang didatangi banyak burung, untuk berteduh, sekadar singgah, membuat rumah bahkan mencari makan pada pohon itu juga.
Ragi juga menjadi salah satu gambaran yang baik untuk melukiskan
kharisma iman dalam hidup seseorang. Ragi itu tampak tidak berarti dan
tidak kelihatan, namun ia menyusup masuk ke seluruh adonan dan
memengaruhi dari dalam sehingga adonan itu berkembang besar dan enak.
Iman yang ada dalam diri seseorang itu bagai ragi yang bekerja
diam-diam, dari dalam, memengaruhi seluruh hidup seseorang.
Namun, seperti ragi, harus diaduk dulu ke dalam tepung sampai merata semuanya supaya dapat bekerja efektif, demikianpun iman harus diolah dengan baik dan dirawat supaya bisa efektif memengaruhi hidup kita secara keseluruhan.
Namun, seperti ragi, harus diaduk dulu ke dalam tepung sampai merata semuanya supaya dapat bekerja efektif, demikianpun iman harus diolah dengan baik dan dirawat supaya bisa efektif memengaruhi hidup kita secara keseluruhan.
Yesus telah menabur benih iman ke dalam diri kita. Betapa Ia sangat
mengharapkan iman itu bertumbuh bagai biji sesawi, dan efektif
memengaruhi seluruh hidup kita bagai ragi, sehingga menjadi semakin
berkualitas dan bermanfaat. Maka, mari kita merawat iman kita dan
mengolah kehidupan rohani kita agar senantiasa menghasilkan buah yang
baik dan berlimpah.
Tuhan, aku ingin merawat imanku dan mengolah hidup rohaniku dengan baik agar bermanfaat bagi banyak orang. Bimbinglah aku dalam mewujudkan niatku ini. Amin.
Tuhan, aku ingin merawat imanku dan mengolah hidup rohaniku dengan baik agar bermanfaat bagi banyak orang. Bimbinglah aku dalam mewujudkan niatku ini. Amin.
No comments:
Post a Comment