Wednesday, August 1, 2012

HUKUM TAURAT SEBAGAI “PENJAGA” KITA

Paulus memberikan dua kesimpulan dasar tentang hukum Taurat: (1) hukum tidaklah membatalkan atau menghapuskan janji Allah kepada Abraham (Galatia 3:15-20) hukum tidak bertentangan dengan janji itu (Galatia 3:21, 22).

Apakah peranan hukum? Paulus menulis bahwa itu ditambahkan “oleh sebab pelanggaran” (Galatia 3:19), dan dia memperkembang ide ini dengan menggunakan  tiga kata atau frase yang berhubungan dengan hukum: di bawah pengawalan (ayat 23), dikurung (ayat 23), penuntun (ayat 24)

Berdoalah dan baca dengan seksama Galatia 3:19-24. Apakah yang Paulus katakan tentang hukum Taurat?
Para penerjemah modern menafsirkan komentar Paulus tentang hukum Taurat dalam Galatia 3:19 dengan istilah negatif. Namun dalam bahasa aslinya (Yunani) tidaklah demikian. Kata Yunani yang diterjemahkan “di bawah pengawalan” (ayat 23) sesungguhnya memiliki arti “menjaga”. Meskipun dapat juga menggunakan istilah negatif, seperti “di bawah penjagaan” atau “diawasi” (2 Korintus 11:32), dalam Perjanjian Baru secara umum memiliki pengertian yang positif “melindungi” atau “memelihara” (Filipi. 4:7; 1 Petrus 1:5). Hal yang sama berlaku untuk kata yang diterjemahkan “dikurung” (Galatia 3:23). Kata itu dapat diterjemahkan “menutup” (Kejadian 20:18), “mengurung” (Roma 11:32). Sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh contoh-contoh di atas, kata ini dapat memiliki makna positif atau negatif, tergantung kepada konteksnya.

Keuntungan apakah yang diberikan oleh hukum Taurat (moral dan upaya) bagi Bangsa Israel? Roma 3;1, 2; Ulangan 7:12-24; Imamat 18:20-30.
Sementara Paulus dapat membahas hukum Taurat dengan istilah negatif (Roma 7:6; Galatia 2:19), dia juga memiliki banyak hal positif untuk dikatakan tentang hukum Taurat (lihat Roma 7:12, 14; 8:3, 4; 13:8). Hukum Taurat bukanlah kutuk Allah jatuhkan pada Bangsa Israel; sebaliknya, itu dimaksudkan agar menjadi berkat. Meskipun sistem upacara sesungguhnya tidak dapat menghapuskan dosa, hukum Taurat itu menunjuk pada Mesias yang dijanjikan, dan menuntun perilaku manusia dan melindungi Bangsa Israel dari segala perbuatan jahat yang telah menghancurkan bangsa-bangsa pada zaman dulu. Dari beberapa komentar Paulus yang positif tentang hukum, adalah hal yang keliru untuk mencoba memahaminya dengan cara negatif.

Pikirkanlah  sesuatu hal yang baik namun disia-siakan. Sebagai contoh, obat yang diracik untuk mengobati satu penyakit tertentu dapat digunakan oleh orang lain untuk mendapatkan efek “psikotropika”. Contoh apakah yang Anda lihat sehubungan dengan prinsip ini? Bagaimanakah pengetahuan kita mengenai suatu hal yang baik namun dapat juga disalahgunakan, dapat menolong  kita memahami apa yang Paulus hadapi di sini?

No comments:

Post a Comment